Pernah dengar pepatah, “Uang itu seperti anak kecil, kalau tidak diawasi bisa hilang begitu saja”? Nah, dalam dunia bisnis, aset perusahaan itu sama pentingnya dengan uang. Salah kelola sedikit, bisa-bisa aset menguap entah ke mana. Itulah kenapa ada dua peran penting dalam perusahaan yang harus kita bahas: Departemen sebagai Penanggung Jawab Aset dan Departemen sebagai Cost Center. Apa bedanya? Yuk, kita bedah satu per satu!
Departemen sebagai Penanggung Jawab Aset: Si Penjaga Harta Karun
Coba bayangkan perusahaan sebagai kapal besar. Agar kapal ini tetap berlayar dengan baik, ada awak kapal yang bertugas memastikan semua peralatan di kapal berfungsi dengan sempurna. Dalam dunia bisnis, inilah tugas departemen sebagai penanggung jawab aset.
Mereka ini adalah garda terdepan dalam menjaga, mengawasi, dan memastikan aset perusahaan tetap dalam kondisi prima. Kalau ada komputer kantor yang hilang, siapa yang pertama kali dicari? Ya, departemen inilah yang harus bertanggung jawab.
Tugas Utama Departemen Penanggung Jawab Aset:
- Mencatat semua aset perusahaan dengan detail.
- Melakukan pemeliharaan rutin agar aset tetap berfungsi.
- Mengawasi pergerakan aset agar tidak terjadi kehilangan atau penyalahgunaan.
- Melaporkan kondisi aset secara berkala ke manajemen.
- Mengatur disposisi aset yang sudah tidak terpakai.
Departemen ini bukan sekadar pencatat barang, tetapi lebih dari itu. Mereka adalah penjaga harta karun perusahaan agar tidak ada aset yang raib begitu saja.
Departemen sebagai Cost Center: Si Pemakan Biaya, tapi Harus Tetap Efisien
Sekarang, bayangkan ada bagian di kapal yang tidak menghasilkan uang langsung, tapi tetap harus ada supaya kapal bisa berlayar dengan lancar. Dalam perusahaan, inilah yang disebut Cost Center.
Cost Center adalah departemen yang tidak secara langsung mendatangkan pendapatan, tetapi sangat penting untuk operasional perusahaan. Contoh sederhananya? HRD, IT, dan Finance. Mereka tidak menjual produk, tetapi tanpa mereka, bisnis tidak akan jalan.
Tugas Utama Departemen Cost Center:
- Menggunakan anggaran perusahaan dengan efisien.
- Menyediakan layanan yang mendukung operasional bisnis.
- Mengoptimalkan biaya tanpa mengorbankan kualitas.
- Memberikan laporan biaya kepada manajemen untuk evaluasi.
Meskipun disebut Cost Center alias “pusat biaya”, bukan berarti mereka bisa seenaknya membakar uang perusahaan. Justru, semakin mereka bisa menghemat biaya sambil tetap menjaga kualitas layanan, semakin baik perannya dalam bisnis.
Hubungan Keduanya: Harus Sejalan, Jangan Saling Menyalahkan!
Nah, di sinilah menariknya. Departemen sebagai Penanggung Jawab Aset dan Cost Center harus bekerja sama. Kenapa?
- Kalau aset rusak atau hilang, siapa yang kena?
- Departemen penanggung jawab aset harus memastikan semua barang dalam kondisi prima.
- Cost Center harus menganggarkan dana untuk perbaikan atau penggantian jika memang dibutuhkan.
2. Kalau ada penghematan biaya, siapa yang bertanggung jawab?
- Cost Center harus mencari cara agar biaya operasional tetap efisien.
- Departemen aset harus memastikan penghematan ini tidak mengorbankan kualitas aset.
3. Kalau ada audit, siapa yang harus siap?
- Keduanya! Cost Center akan diaudit dari sisi pengeluaran, sementara departemen aset akan diperiksa terkait pengelolaan barang.
Jadi, hubungan mereka ini seperti kemudi dan layar di kapal. Kalau salah satu tidak berfungsi dengan baik, kapal bisa oleng!
Kesimpulan: Kunci Suksesnya Ada di Kolaborasi!
Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang bisa mengelola aset dengan baik dan mengontrol biaya dengan bijak. Departemen penanggung jawab aset memastikan semua aset terdata dan terpelihara, sementara Cost Center memastikan pengeluaran tetap terkendali.
Kalau keduanya bisa bekerja sama, perusahaan tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa berkembang pesat!
Jadi, kalau di tempat kerja kamu ada yang suka mengeluh, “Duit perusahaan kemana, ya?” atau “Kok aset kita sering hilang?” Mungkin saatnya memperbaiki koordinasi antara dua departemen penting ini