AUDIT FIXED ASSET

Pengertian Audit Fixed Asset

Secara umum Audit Fixed Asset berarti melakukan proses pemeriksaan terhadap aset-aset perusahaan oleh pihak yang berkompeten, objektif dan tidak memihak yang biasa disebut sebagai Auditor. Biasanya proses Audit Fixed Asset ini dilakukan perusahaan minimal satu kali dalam satu tahun dan dilakukan diwaktu saat kegiatan operasional perusahaan rendah.

Dalam proses Audit Fixed Asset dapat saja terjadi transaksi aset seperti perpindahan aset dari satu lokasi ke lokasi lainnya dan juga penghapusan aset karena aset yang di audit sudah rusak dan tidak terpakai atau bisa jadi pembatalan penghapusan aset karena aset yang telah di disposal karena hilang ditemukan dan kembali aktif.

 

Tujuan Audit Fixed Asset

Pada dasarnya tujuan yang hendak dicapai dengan dilakukannya Audit Fixed Asset adalah kesesuaian antara kondisi fisik aset yang berada dilapangan dengan data yang berada dalam sistem dapat tercapai. Adapun tujuan lainnya sebagai berikut :

  1. Memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas aktiva tetap.
  2. Memeriksa apakah aktiva tetap yang tercantum di neraca betul-betul ada, masih digunakan dan milik perusahaan.
  3. Memeriksa apakah penambahan aktiva tetap dalam tahun berjalan betul-betul merupakan suatu Capital Expenditure, diotorisasi oleh pejabat yang berwenang, didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat dengan benar.
  4. Memeriksa apakah disposal dari aktiva tetap sudah dicatat dengan benar dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
  5. Disposal aktiva tetap dapat terjadi dalam bentuk penjualan yang akan menimbulkan laba/rugi penjualan aktiva tetap, tukar tambah atau penghapusan aktiva tetap yang dapat menimbulkan kerugian, jika aktiva tetap tersebut masih mempunyai nilai buku.
  6. Memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam periode yang di audit dilakukan sesuai dengan ketentuan SAK, dan apakah perhitungannya sudah benar.
  7. Memeriksa apakah ada aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan.
  8. Memeriksa apakah penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

 

Prosedur Dan Persiapan Audit Fixed Asset

Agar proses Audit Fixed Asset dapat dilakukan dengan tepat dan berjalan dengan lancar, ada beberapa tahapan yang perlu dipersiapkan, yaitu :

  1. Menentukan waktu pelaksanaan Audit
    Waktu pelaksanaan Audit sebaiknya dilakukan saat rendahnya tingkat operasional perusahaan dan dilakukan minimal sekali dalam satu tahun, waktu terbaik pelaksanaannya adalah hari sabtu dan minggu.
  2. Menyiapkan Tim Auditor
    Tim pelaksana Auditor harus dipersiapkan dengan cermat agar proses audit dapat berjalan sesuai dengan rencana dan minim kesalahan. Tim auditor dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
  • Penanggung jawab, bertugas memberikan persetujuan kepada tim auditor untuk melakukan audit ke lokasi, dan juga memberikan persetujuan akhir untuk menerima atau menolak hasil audit.
  • Ketua Tim, bertugas memimpin dan memantau pelaksanaan audit, sekaligus memastikan hasil audit akurat. Ketua tim melakukan pengecekan terhadap hasil audit sebelum meminta persetujuan kepada penanggung jawab untuk menyimpan hasil audit ke dalam sistem, ketua tim juga bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen audit, rekonsiliasi hasil audit dan menyelesaikan dokumen audit.
  • Staf audit, bertugas melaksanakan audit di lokasi aset. Pada umumnya, pada satu lokasi dibutuhkan minimal 2 orang staf, dan pada praktiknya audit aset dapat dilakukan secara parallel pada lokasi yang sama.
  1. Menata Aset & Lokasi Audit
    Salah satu tugas dari anggota tim auditor adalah merapikan aset dan lokasi audit sebelum dan selama audit aset dilakukan. Penataan perlu dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan pada saat audit. Selain itu, penataan sebelum audit dilakukan dapat mempercepat proses audit. Pemberian tanda atau penataan juga perlu dilakukan terhadap aset atau barang yang tidak dihitung atau bermasalah atau belum diproses.
  1. Menata Dokumen Audit Aset
    Sama halnya seperti penataan aset, dokumen pendukung aset pun perlu ditata dengan baik. Misalnya; dokumen persetujuan pemindahan barang, riwayat pembeian dan sebagainya.
  1. Training Tim Auditor
    Training harus dilakukan sebelum audit dimulai, untuk mencegah kesalahan dalam proses audit.

Proses Audit Fixed Asset dapat dilakukan dengan metode manual menggunakan ceklis dan tulisan tangan akan tetapi lebih mudah jika menggunakan software Fixed Asset Management & Tracking System, karena anda hanya perlu menggunakan smartphone atau portable scanner untuk melakukan pemindaian dengan menempelkan device tersebut ke arah qr code tiap-tiap aset yang di audit.