PENGERTIAN PENYUSUTAN DALAM FIXED ASSET

Setiap perusahaan memiliki Fixed Asset sebagai bagian dari Asset atau harta kekayaannya. Fixed Asset harus dinilai secara berkala untuk memastikan biaya yang dicatat dalam neraca keuangan telah sesuai dengan pembebanan biaya yang seharusnya. Pembebanan biaya dalam accounting dikenal sebagai Depresiasi atau penyusutan, hal ini dikarenakan Asset kehilangan nilai residunya selama periode waktu tertentu.

Depresiasi atau Penyusutan adalah suatu proses mengalokasikan biaya Aktiva tetap ke beban dalam periode tertentu yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan Aktiva tersebut. Sederhananya penyusutan adalah nilai manfaat yang diperoleh selama masa pemakaian Asset tersebut. Akumulasi penyusutan : jumlah harga perolehan Asset yang telah dibebankan (melalui pemakaian) dalam periode-periode sebelumnya. Beban penyusutan adalah pengakuan atas penggunaan manfaat potensial dari suatu Asset.

Penyusutan diberlakukan untuk barang atau benda berwujud yang dimiliki oleh perusahaan. Penyusutan tidak berlaku bagi barang atau benda dengan status sewa. Penyusutan dilakukan pada setiap akhir periode, perusahaan akan mendapatkan nilai sisa dari Aktiva tersebut.

Adanya sejumlah faktor yang menyebabkan Aktiva tetap mengalami penyusutan, yakni:

  1. Faktor fisik: Fixed Asset yang mengalami faktor karena kerusakan luar.
  2. Faktor fungsional: Fixed Asset yang mengalami faktor karena ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti atau adanya perubahaan permintaan atau kemajuan teknologi.

Dengan faktor diatas maka dapat ditentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penafsiran nilai besarnya penyusutan. Berikut faktor yang mempengaruhi biaya depresiasi :

  • Harga perolehan Asset tetap

Harga perolehan timbul dari pengeluaran sejumlah uang atau utang untuk memperoleh suatu Aktiva tetap sesuai dengan kebutuhan biasa juga disebut dengan harga pembelian awal dan sebagainya. Tidak peduli Asset dalam kondisi baru atau bekas, selama memiliki harga pembelian maka itulah yang dimaksud harga perolehan.

Harga perolehan Asset tetap meliputi semua pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penyiapannya, sampai Asset tetap yang bersangkutan siap dioperasikan.

  • Nilai residu atau nilai sisa

Nilai residu (residual value) yaitu taksiran nilai Asset tetap setelah habis masa penggunaannya atau biasa disebut juga dengan nilai sisa, merupakan nilai kas dari aktiva tetap pada akhir masa manfaatnya. Nilai sisa merupakan estimasi jumlah yang kira-kira akan diterima pada saat perusahaan memutuskan untuk menjual Asset tersebut. Nilai ini diterima bila aktiva dijual, ditukarkan ketika aktiva tetap ini tidak bisa digunakan lagi maka akan dikurangi biaya saat menjual atau menukarkan.

  • Usia ekonomis atau usia manfaat

Usia ekonomis adalah penafsiran masa penggunaan Asset tetap yang dihitung sejak mulai digunakan pemakaian. Taksiran ini dinyatakan dalam suatu periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerja. Dalam menaksir umur, harus dipertimbangkan faktor fisik dan fungsional. Namun ada juga yang menghitung dengan satuan kilometer, unit, dan lain sebagainya, disesuaikan dengan keputusan manajemen perusahaan.

  • Metode penyusutan yang diterapkan

Terdapat beberapa metode penyusutan Asset tetap yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya penyusutan yang menjadi beban tiap periode :

1. Metode Penyusutan Garis Lurus

Metode penyusutan aktiva tetap dimana beban penyusutan sama hingga akhir umum ekonomis Aktiva tetap tersebut.

Penyusutan = (harga perolehan – nilai residu) : Umur ekonomis

Atau dengan cara lainnya:

  • Tarif penyusutan tiap tahun

Tarif penyusutan = 100% : umur ekonomis

  • Beban penyusutan tiap tahun

Beban penyusutan = tarif penyusutan x (harga perolehan – nilai residu)

  • Nilai buku Aktiva tetap

Harga buku Aktiva tetap = harga perolehan – akumulasi penyusutan

2. Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun

Metode ini juga disebut dengan sum of the years digit method. Berdasarkan metode ini, penyusutan Aktiva tetap untuk tiap tahun jumlahnya menurun.

Penyusutan = (sisa umur penggunaan : Jumlah angka tahun) x (harga perolehan – nilai residu)

3. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Menurun Ganda

Metode ini disebut juga dengan metode double declining balance method. Ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari harga buku pada tahun yang bersangkutan. Persentase penyusutan besarnya dua kali persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.

Penyusutan = [2 x (100% : umur ekonomis)] x harga buku aktiva tetap

4. Metode Jumlah Satuan Kerja

Metode ini disebut dengan service hours method. Beban penyusutan ditetapkan berdasarkan jam kerja yang dapat dicapai.

Beban penyusutan per tahun = jam kerja yang dapat dicapai x tarif penyusutan tiap jam

Tarif Penyusutan per jam = (harga perolehan – nilai residu) :  Jumlah total penggunaan Asset

5. Metode hasil Produksi

Metode ini disebut sebagai productive output method. Beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam satu periode tertentu.

Beban penyusutan per tahun = jumlah satuan produk yang dihasilkan x tarif penyusutan per produk

Tarif Penyusutan per produk = (harga perolehan – nilai residu) : Jumlah total produk yang dihasilkan

Demikian pemaparan mengenai penyusutan Fixed Asset dan metode depresiasinya. Semoga artikel ini dapat bermafaat untuk anda dalam menentukan metode penyusutan di perusahaan anda. Terima kasih