Dalam Asset pasti anda sering mendengar Asset produktif atau Asset non produktif (Asset konsumtif). Kali ini kita akan membahas perbedaan dari keduanya.
Aktiva Produktif
Apakah kamu tahu contoh benda produktif seperti apa? Asset produktif yang mungkin kamu atau perusahaan miliki bisa berupa rumah atau bangunan atau mobil. Rumah atau bangunan jika ditempati memang tidak menghasilkan pendapatan bulanan, tetapi nilainya terus naik setiap tahun.
Rumah atau bangunan yang tidak terpakai bias disewakan dan memberikan pendapatan pasif untuk waktu yang lama. Begitu pun dengan mobil bisa menghasilkan uang jika disewakan atau digunakan untuk mengantar penumpang dan barang. Benda lain yang bisa menjadi Asset produktif ialah ponsel yang dibeli dengan tujuan untuk berbisnis bisa menjadi Asset produktif yang menguntungkan.
Selain benda yang digunakan, Asset produktif juga bisa dalam bentuk investasi. Uang dapat diinvestasikan pada sejumlah instrumen investasi, seperti emas, properti, atau saham. Memiliki bisnis juga bisa dikategorikan sebagai Asset produktif. Investasi sendiri ada yang termasuk jangka pendek, menengah, hingga panjang. Kamu bisa memiliki beragam jenis investasi untuk meningkatkan jumlah Asset produktif saat ini dan masa yang akan datang.
Beberapa Aktiva produktif seperti sertifikat deposito tidak memerlukan upaya lebih begitu investasi dilakukan. Pendapatan dihasilkan melalui pembayaran bunga atau dividen dan merupakan bagian yang esensial dari jenis investasi tersebut. Investasi ini tidak memerlukan pengawasan berlebih dan tidak memerlukan investasi tambahan apapun dari pemegang investasi. Aktiva produktif lainnya seperti properti memerlukan pengawasan lanjutan dalam hal waktu dan uang, seperti pemeliharaan rutin, pajak, asuransi, dan sebagainya.
Jadi pengertian dari Asset produktif atau Aktiva Produktif adalah investasi penghasil pendapatan yang memberi keuntungan yang dimiliki oleh bisnis, institusi, atau individu.
Lantas bagaimanakah pajak dari Asset Produktif ini?
Penghasilan yang didapat dari Aktiva produktif harus dilaporkan saat pelaporan pajak. Pendapatan yang dihasilkan oleh berbagai sekuritas, lembaga investasi biasanya akan mengirimkan laporan tahunan untuk keperluan pelaporan pajak yang mencakup total pendapatan dari bunga atau dividen yang diperoleh. Penghasilan yang didapat dari penyewaan properti juga harus dinyatakan dalam pelaporan pajak.
Aktiva Non Produktif
Asset Non Produktif merupakan lawan dari Asset produktif. Jika dengan Asset produktif kamu bisa mendapatkan penghasilan dan berulang untuk waktu yang lama, Asset konsumtif justru tidak memberikan keuntungan dan nilainya akan terus menurun. Asset ini umumnya merupakan barang yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari karena itu risiko penurunan nilai semakin besar.
Benda yang termasuk dalam Asset ini akan menghabiskan uang yang sudah dikeluarkan karena adanya penurunan kualitas. Seiring berjalannya waktu Asset ini bisa rusak atau berubah kualitas yang membuatmu sulit menghasilkan keuntungan.
Barang-barang yang digolongkan dalam Asset ini di antaranya, gadget, mobil, motor, tas, pakaian, atau sepatu. Benda-benda ini jika hanya digunakan untuk kegiatan sehari-hari tentu tidak menghasilkan uang kembali dan nilai benda tersebut semakin menurun seiring kamu menggunakannya.
Namun, benda konsumtif seperti ponsel atau mobil bisa menjadi produktif jika digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan uang dan bukan hanya untuk komunikasi atau aktivitas sehari-hari. Benda tersebut menjadi investasi kamu untuk mendapatkan penghasilan.
Umumnya, investasi pada Asset konsumtif tidak menguntungkan karena kamu tidak bisa menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi saat dibeli.
Jadi, sekarang anda tahukan perbedaan Asset Produktif dengan Asset Non Produktif. Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam membedakan Asset tersebut.